Memahami Makna Sedulur Papat Limo Pancer

 ilustrasi Sunan Kalijaga

Salah satu ajaran sunan kalijaga yang membahas tentang adanya malaikat pendamping hidup manusia adalah SEDULUR PAPAT LIMO PANCER. “Pancer” adalah tonggak hidup manusia yaitu dirinya sendiri. Diri kita dikelilingi oleh empat makhluk ghaib yang tidak dilihat oleh mata kasar. Mereka adalah saudara yang setia menemani hidup kita. Mulai dilahirkan di dunia hingga kita nanti meninggal dunia menuju alam barzakh.

Sebelum kehadiran agama Islam, orang Jawa tidak memahami konsep malaikat. Maka mereka menyebut malaikat penjaga manusia dengan sedulur papat. Konsep “sedulur papat” ini oleh orang Jawa ditamsilkan melalui sebuah pengamatan.

Mulai saat janin tumbuh di perut ibu, janin dilindungi di dalam rahim oleh ketuban. Selanjutnya adalah ari-ari, darah dan pusar. Itulah saudara manusia sejak awal dia hidup dan selanjutnya “empat saudara” ini kemudian dikubur. Namun orang Jawa Percaya bahwa “empat saudara” ini tetap menemani diri manusia hingga ke liang lahad.

janin_zigonet.jpg

Air Ketuban adalah yang pertama keluar saat ibu melahirkan, orang Jawa menyebutnya SAUDARA TUA. Saudara ini melindungi jasad fisik dari bahaya. Maka ia adalah SANG PELINDUNG FIZIKAL.

Selanjutnya yang lebih MUDA adalah ari-ari, tembuni atau plasenta. Pembungkus janin dalam rahim. Ia melingkupi tindakan janin dalam rahim yang kemudian menghantar kita ke tujuan. Maka ia adalah SANG PENGANTAR.
6-week-embryo1.jpg

Saudara kita selanjutnya adalah DARAH. Darah ini membantu janin kecil untuk tumbuh berkembang menjadi bayi lengkap. Darah adalah SARANA IRADAT-NYA pada manusia. Darah bisa disebut nyawa bagi janin. Maka, darah disebut dengan PEMBANTU SETIA MANUSIA MENEMUKAN JATI DIRINYA SEBAGAI HAMBA TUHAN, CERMIN TUHAN.

perkembanganjaninselepas16minggu.jpg.jpeg

Saudara ghaib kita terakhir adalah pusat.  Menurut pemahaman sunan, pusat adalah “NABI”.  Pusat secara biologi adalah tali yang menghubungkan perut bayi dalam rahim dan ari-ari. Pusat menhntarkan makanan yang diambil oleh ibu ke bayi. Pusat dengan demikian MENDISTRIBUSIKAN WAHYU “IBU” MANUSIA seumpama Allah SWT kepada diri kita.
Keempat saudara ghaib ini sesungguhnya adalah EMPAT MALAIKAT PENJAGA manusia. Yang berada di kanan-kiri, depan-belakang kita. Maka, tidak salah bila Anda menyapa dan bersahabat akrab dengan mereka. Secara ghaib, Tuhan mmeberikan pengajaran tidak langsung kepada hati kita. Namun melalui mereka pengajaran itu disampaikan.
 Keempat penjaga (malaikat) itu adalah:
  1. JIBRIL (Penerus informasi Tuhan untuk kita),
  2. IZRAFIL (Pembaca Buku Rencana Tuhan untuk kita),
  3. MIKAIL (Pembagi Rezeki untuk kita) dan
  4. IZRAIL (Penunggu berakhirnya nyawa untuk kita).

Keempat malaikat itu oleh orang Jawa dianggap sebagai SEDULUR karib hidup manusia. Bila kita faham bahwa perjalanan hidup untuk bertemu dengan Tuhan hakikatnya adalah perjalanan menuju “ke dalam” bukan “ke luar”. Perjalanan menembus langit ketujuh hakikatnya adalah perjalanan “diri palsu” menuju “diri sejati” dan menemukan SANG AKU SEJATI, YAITU DIRI PRIBADI/ TUHAN.

Untuk menemukan SANG AKU SEJATI (limo pancer) itulah kita ditemani oleh EMPAT SAUDARA GAIB/MALAIKAT PENUNGGU (sedulur papat). Lantas dimana mereka sekarang? Mereka sekarang sedang mengawasi Anda. Berzikir mengagungkan asma-Nya. Kita dapat menjadikan mereka sedulur paling akrab bila paham bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka. Caranya? Pejamkan mata, matikan seluruh aktiviti listrik di otak kiri dan kanan dan hidupkan sang AKU SEJATI yang ada di dalam diri Anda. Ya, hanya diri sendirilah yang mampu untuk berkomunikasi dengan para sedulur gaib nan setia ini.

Bagaimana tidak setia, bila kemanapun kita berada disitu keempatnya berada. Bila kita berjalan, mereka terbang. Bila jasad kita tidur, mereka akan tetap melek ngobrol dengan ruh kita. Maka, saat bangun tidur di siang hari fikiran kita akan merasa fresh sebab ruh kita akan kembali menjalar dalam diri kita dengan iradat-Nya. Sayang, saat waktu beranjak siang, nafsu/ego lebih dominan sehingga kebeningan akal pikiran semakin tenggelam.

Bagaimana agar hidup kita selalu ingat oleh kehadiran sedulur papat ini yang setia menjaga kita? Sunan Kalijaga memiliki kidung bagus:

Ana kidung akadang premati
Among tuwuh ing kuwasanira
Nganakaken saciptane
Kakang kawah puniku
Kang rumeksa ing awak mami
Anekakaken sedya
Pan kuwasanipun adhi ari-ari ika
Kang mayungi ing laku kuwasaneki
Anekaken pangarah

Ponang getih ing rahina wengi
Angrowangi Allah kang kuwasa
Andadekaken karsane
Puser kuwasanipun
Nguyu uyu sambawa mami
Nuruti ing panedha
Kuwasanireku
Jangkep kadang ingsun papat
Kalimane pancer wus dadi sawiji
Nunggal sawujudingwang

(Ada nyanyian tentang saudara kita yang merawat dengan hati-hati. Memelihara berdasarkan kekuasaannya. Apa yang dicipta terwujud. Ketuban itu menjaga badan saya. Menyampaikan kehendak dengan kuasanya. Adik ari-ari tersebut memayungi perilaku berdasar arahannya. Darah siang malam membantu Allah Yang Kuasa. Mewujudkan kehendak-Nya. Pusar kekuasaannya memberi perhatian dengan kesungguhan untuk saya. Memenuhi permintaan saya. Maka, lengkaplah empat saudara itu. Kelimanya seagai pusat sudah jadi satu. Manunggal dalam perwujudan saya saat ini)

Dipetik daripada : http://trahsunankalijaga.blogspot.com/2013/02/memahami-makna-sedulur-papat-limo-pancer.html
Ilmu Makrifat Sunan Kalijaga ..wajib taat ibu dan bapa(wajib baca)…ilmu kenal diri

2 thoughts on “Ilmu Makrifat Sunan Kalijaga ..wajib taat ibu dan bapa(wajib baca)…ilmu kenal diri

  1. Itu ilmu kejawen yg diplintir seolah2 ajaran dŕ sunan kalijogo.tdk terlalu tersesat krn yg dianggap sedulur papat itu malaikat.tdk sesuai dng al qur an.begini bila keimanan dicampur kejawen agak aneh jdnya.bljrlah ilmu hikmah agar tdk tersesat

Leave a Reply

Your email address will not be published.